Contoh Perhitungan Simulasi KPR

Contoh Perhitungan Simulasi KPR- Saat ini rumah sudah jadi salah satu kebutuhan pokok untuk tiap orang yang wajib lekas terpenuhi. Bisa jadi seorang yang berpenghasilan besar tidak sangat memikirkan perihal ini sebab mereka dapat saja dengan gampang menghasilkan dana buat membeli suatu rumah tersebut. Tetapi gimana dengan seorang yang mempunyai pemasukan terbatas ataupun menengah kebawah, mereka butuh merancang keuangannya dengan sangat hati- hati supaya dapat mempunyai rumah tempat tinggal.

kpr

KPR ataupun Kredit Pemilikan Rumah ialah pemecahan untuk mereka yang mau mempunyai rumah tetapi tidak sanggup membeli secara tunai. Walaupun, nampak lebih gampang, hendak namun kredit ini pula masih memberatkan warga dengan pemasukan yang pas- pasan. Duit muka yang sudah di tetapkan BI sebesar 30% dari harga perumahan tersebut dan bonus biaya- biaya lain dirasa lumayan memberatkan warga.

Oleh sebab itu, butuh terdapatnya perencanaan yang matang dengan skema khusus supaya pembayaran cicilan nantinya tidak mengusik keadaan keuangan keluarga Kamu. Nah, contoh permasalahan di dasar ini dapat jadi rujukan Kamu dalam merancang seluruh pembiayaan KPR. Berikut contoh perhitungan simulasi KPR yang di harapkan dapat menolong Kamu dalam menggambarkan skema kredit paling utama Kredit Pemilikan Rumah.

Heri merupakan seseorang karyawan industri dengan pendapatan per bulan sebesar 5 juta rupiah. Dia lagi berencana membeli rumah sendiri sehabis menikah nantinya. Hingga, dia wajib menyisihkan sebagian gajinya buat di tabung serta dia pula menargetkan 3 tahun lagi wajib telah memiliki rumah sendiri. Tiap bulannya Heri menyisihkan pengasilannya sebesar 2, 5 juta sepanjang kurang lebih 2 tahun. Pada akhir tahun, tabungan Heri telah dapat menggapai 60 juta serta dia juga telah memilah rumah dengan kisaran harga 150 juta rupiah, yang pastinya tidak berlokasi di pusat kota. Buat itu Heri lekas mengajukan

KPR lewat bank yang sudah di tunjuknya dengan lama cicilan 15 tahun. Sedangkan itu, dari duit Heri sebesar 60 juta tersebut, di alokasikan 45 juta buat duit muka KPR serta 15 juta sisanya buat biaya- biaya yang lain. Semenjak dini Heri telah mengenali hendak terdapat dana ekstra tidak hanya DP buat mengurus KPR antara lain: bayaran administrasi, bayaran ciri jadi, asuransi, provisi serta notaris. Bila Heri telah membayar DP rumah dan bayaran yang lain buat KPR, berarti Heri masih mempunyai utang pokok sebesar harga Rumah dikurangi duit muka( 150 juta– 45 juta= 105 juta). Jadi terhitung utang pokok yang jadi langit- langit kredit Heri merupakan 105 juta rupiah.

Di tahun dini, bank sudah menetapkan sistem bunga flat ataupun bunga senantiasa buat cicilan KPR Heri. Bunga flat yang di tetapkan bank sebesar 5%. Lalu berapa cicilan pokok yang wajib di bayarkan Heri saat sebelum di tambah bunga. Cicilan poko merupakan cicilan yang wajib di bayarkan tiap bulan bersumber pada jumlah utang pokok di untuk lamanya angsuran bersumber pada satuan bulan. Jadi utang yang belum terbayar merupakan lama tahun angsuran dikalikan 12 bulan= 105 juta:( 15×12)= 105 juta: 180= 583. 333 Berikutnya dihitung dengan bunga ialah sisa hutang yang belum di bayar dikali rate suku bunga di untuk 12 bulan= 105 juta x 5%: 12= 437. 500. Dengan demikian Heri wajib membayar 583. 333 di tambah 437. 500 hasilnya 1. 020. 833 rupiah, sehinga di bulatkan jadi 1 juta 21 ribu rupiah.

Sehabis 2 tahun lamanya, cicilan telah di bayarkan oleh Heri yang sudah menggapai 24, 5 juta. Ini maksudnya Heri masih wajib melunasi sisa hutang 80, 5 juta rupiah sepanjang 13 tahun ke depan. Sepanjang 2 tahun mengangsur, skema bunga KPR pula berganti, Heri tidak lagi membayar dengan bunga flat ataupun senantiasa, tetapi bunga floating( bunga mengambang) sebab berganti bersumber pada kondisi pasar. Kebetulan dikala itu, bank menetapkan bunga floating sebesar 8%. Dengan begitu, cicilan utang Heri saat ini jadi cicilan pokok di tambah bunga( Rp583. 333+( 80, 5 juta x 8%)/ 12 bulan= Rp583. 333+ Rp536. 666

= Rp1. 120. 000.

Pembayaran cicilan Heri sebesar 1, 12 juta tersebut cuma berlaku di bulan awal saja sehabis 2 tahun awal cicilan. Pada bulan kedua bank hendak menetapkan sistem bunga efisien. Jadi cicilan KPR Heri ini mempunyai skema pembayaran bunga floating serta bunga efisien. Dengan demikian, jumlah cicilan Heri nantinya hendak terus menurun tiap bulannya. Misalnya, jumlah cicilan yang harus di bayarkan di bulan kedua seusai 2 tahun awal serta asumsu bunga floating sebesar 8% ialah jumlah utang pokok( bulan kedua sehabis 2 tahun awal)= 80, 5 juta di mengurangi 1, 12 juta= 79, 38 juta. Jadi jumlah cicilan pokok sebesar 583. 333, bunga efisien 79, 38 juta dikalikan 8% dipecah 12= 529. 200 ribu rupiah. Jumlah angsuran pada bulan kedua sehabis 2 tahun awal merupakan 583. 333 ditambah 529. 200 hasilnya 1. 112. 533 sehingga dibulatkan jadi 1, 11 juta

Perhitungan skema pembayaran cicilan di atas, memakai skema bunga efisien hingga masa angsuran berakhir, sehingga besarnya angsuran serta bunga yang memanglah wajib di bayarkan Heri di hitung berdasar sisa hutang pokok di bulan berjalan. Misalnya saja pada bulan ketiga sehabis 2 tahun awal, 79, 83 juta dikurangi 1, 11 juta hasilnya 78, 27 juta rupiah. Perihal ini pasti saja dengan rate bunga yang sudah diresmikan memakai bunga floating. Mungkin bunga floating itu dapat saja turun ataupun apalagi dapat naik dari bulan tadinya. Ataupun dapat jadi rate bunga itu tidak berganti sama sekali. 

Disqus Comments